Cutrone Menuju Wolves, Siapa Sosok Paling Pas Yang Akan Mengambil Tempatnya di Milan?

Diposting pada
Selangkah lagi, Patrick Cutrone (kanan) bakal punya destinasi baru yaitu klub Liga Primer Inggris, Wolverhampton Wanderers.

JAKARTA – Perpisahan antara Patrick Cutrone dengan AC Milan kemungkinan besar tak terelakan lagi. Buktinya, penyerang berusia 21 tahun itu kedapatan meninggalkan kamp pelatihan “I Rossoneri” di Boston, Amerika Serikat.

Cutrone dilaporkan pulang ke Italia untuk membereskan proses transfernya menuju Wolverhampton Wanderers. Sempat dikabarkan menolak pinangan “Wolves” beberapa hari lalu, Cutrone tampaknya mulai berubah pikiran.



Tidak adanya “proteksi khusus” dari manajemen Milan, rasanya menjadi salah satu penyebab Cutrone berkenan pergi. Direksi “I Rossoneri” dilaporkan memang menyetujui proposal Wolverhampton yang mencapai 25 juta Euro (sekitar Rp 390 miliar).

Sama sekali tak terlihat langkah pencegahan dilakukan jajaran petinggi Milan untuk menjaga Cutrone. Sebaliknya, mereka malah disebut-sebut terus memonitoring sejumlah nama penyerang muda potensial.

Salah satu selebrasi gol Patrick Cutrone, yakni membentuk gestur hati dan ditujukan kepada suporter AC Milan yang kerap meneriakan namanya.

Sebut saja sosok penggawa lini depan Atletico Madrid, Angel Correa. Milan kabarnya telah menemui kesepakatan dengan kubu Atletico untuk striker asal Argentina tersebut di angkan 40 – 45 juta Euro.

Bukan hanya Correa, kabar terbaru menyebutkan Milan menunggu kedatangan Rafael Leao dari LOSC Lille. Kebutuhan hadirnya sosok second striker mumpuni berdasarkan permintaan Marco Giampaolo, mendesak direksi Milan melepas Cutrone.

Bahkan bukan Cutrone seorang, sebab posisi Andre Silva pun masih tergolong rawan. Kedua striker itu memang menjalankan fungsi bermain yang sama di lapangan, yakni target man.

Padahal untuk tugas tersebut, Giampaolo menjatuhkan pilihan pertamanya kepada Krzysztof Piatek. Sebetulnya untuk kebutuhan rotasi serta kedalaman skuat, Giampolo butuh setidaknya dua orang target man.

Namun, baik Silva maupun Cutrone sama-sama mendambakan kesempatan tampil serutin dan sebanyak mungkin. Jadilah, kepergian kedua nama tersebut dari Milan besar peluangnya.

Setelah Silva yang nyaris bergabung ke AS Monaco beberapa hari lalu, kini giliran Cutrone. Apakah negosiasi Cutrone dengan Wolverhampton bernasib sama dengan yang menimpa Silva dan Monaco?

Kecil kemungkinannya, sebab Cutrone dikabarkan sepakat dengan gaji tiga juta Euro yang disodorkan Wolves. Berbeda dengan Silva, yang meskipun juga diizinkan pergi oleh Milan tapi tak menyepakati kontrak personal dengan Monaco.

Calon Pengganti

Lantas, siapa calon pengganti paling pas untuk mengambil tempat Cutrone di Milan? Andai mau bersabar dan sudi ikut aturan main Giampaolo, rasanya Silva berpeluang.

Pada awal kedatangannya ke Milan, Giampaolo memang pernah menyebut dirinya mengagumi kemampuan Silva. Pelatih berumur 51 tahun ini juga bersedia mempertahankan Silva dalam skuat timnya.

Bermodalkan postur mantap, fleksibilitas, naluri gol dan pergerakan yang bagus serta kualitas yahud, wajar Andre Silva menarik perhatian Giampaolo. Terlepas dari pencapaian kurang memuaskan pada musim perdananya bersama Milan, Silva adalah penyerang sarat potensi.

Situasi di Milan juga berbeda, sebab tidak ada lagi Gennaro Gattuso yang menyia-nyiakan bakat Silva dua tahun lalu. Dan menyusul bakal hengkangnya Cutrone. menarik ditunggu apakah Silva akhirnya berubah pikiran untuk bertahan di San Siro atau tidak?

Calon lain yang juga menarik perhatian adalah Rafael Leao, penyerang LOSC Lille yang segera bergabung. Kabarnya, Milan bersedia merogoh kocek 35 juta Euro plus menyertakan nama bek primavera mereka, Thiago Djalo.

Bintang muda sekaligus salah satu penggawa lini depan andalan LOSC Lille, Rafael Leao (tengah).

Leao adalah penyerang berusia 20 tahun asal Portugal yang disebut-sebut sebagai duplikat Kylian Mbappe. Memang, gaya main Leao cenderung lebih dinamis dan mengarah ke tipikal second striker.

Tapi dengan tinggi hampir 1,9 Meter, jelas Leao layak ditugaskan sebagai target man yang bakal menuntaskan serangan Milan. Khususnya untuk peluang-peluang yang tercipta lewat permainan bola atas.

Intinya, Milan dan Giampaolo bakal mendapati penyerang serba guna dalam diri seorang Leao. Itu jelas suatu keuntungan untuk mendukung rencana taktik Giampaolo.

Bahkan dibandingkan dengan Correa, rasanya pilihan terhadap Leao lebih menarik. Harga yang lebih murah, usia jauh lebih muda tapi punya jam terbang cukup menjadi faktor Leao patut dikedepankan direksi Milan.

Penyerang Atletico Madrid, Angel Correa (kanan), masih masuk dalam bidikan AC Milan.

Berbeda pula dari Leao, Correa tidak kompetibel untuk dijadikan target man. Tinggi pemain asal Argentina ini hanya 1,7 Meter dan kebiasaanya memang bergerak melebar jauh dari kotak penalti lawan.

Posisi terbaik yang harus diberikan Giampaolo untuk Correa adalah penyerang kedua. Atau sebagai penyerang sayap, namun Giampaolo pun harus merubah skema dari 4-3-1-2 kesukaannya menjadi 4-3-3 atau 4-2-3-1.

Sepertinya, bila pada akhirnya Correa yang terpilih maka Milan kemungkinan besar tetap mempertahankan Andre Silva. Kecuali bila ada klub selain AS Monaco yang tertarik memboyong Silva pergi dari San Siro.

Dengan begitu, Milan punya dana lebih dari cukup untuk juga membeli Rafael Leao sekaligus (bersama Correa). Revolusi lini depan bakal segera terjadi di tubuh “Si Iblis Merah”, jadi selamat berpisah Cutrone (mungkin juga menyusul Silva) dan semoga sukses di tempat baru!