Pencarian Sosok Pengganti Kompany di City Mulai Terlihat Jawabannya

Pencarian Sosok Pengganti Kompany di City Mulai Terlihat Jawabannya

Diposting pada
Harry Maguire (kiri) disebut-sebut sebagai sosok bek tengah pilihan Josep “Pep” Guardiola untuk mengisi kepergian Vincent Kompany.

JAKARTA – Keputusan Vincent Kompany menyudahi karier di Manchester City F.C. pada akhir musim 2018/19, meninggalkan pertanyaan besar. Siapa yang akan menggantikan kepergian sang mantan kapten, terkait tugas mengawal pertahanan “The Citizens“? Dan saat ini, rasanya jawaban atas pencarian kubu City tersebut mulai terlihat: Harry Maguire.

Seperti dikabarkan The Mirror, Maguire akan pindah menuju Etihad Stadium dengan mahar 80 juta Paun (Rp 1,4 triliun). Perpindahan itu sekaligus bakal memecahkan rekor transfer bek termahal dunia yang dipegang Virgil van Dijk. Sejak 2017, penggawa Liverpool ini menempati peringkat pertama daftar pembelian bek termahal (75 juta Paun).

Ditambahkan The Mirror bahwa nantinya Maguire digaji oleh City sebesar 280 ribu Paun per pekan. Bakal terpilihnya pesepakbola berusia 26 tahun ini sebagai suksesor Kompany sebetulnya tidaklah mengejutkan. Mengingat, City khususnya pelatih Josep “Pep” Guardiola, sejak lama mengagumi kualitas dan bakat permainan Maguire.

Bek andalan tim nasional Inggris dan Leicester City tersebut sudah diincar City sejak Januari 2018. Bisikan “rahasia” dari Pep kepada Maguire, setelah pertandingan City vs Leicester (pekan ke-37) pada Mei lalu, dicurigai berisi ajakan bergabung secara personal dari Guardiola. Maguire sendiri tampak tersenyum semringah kala itu.

Setelah duel tersebut, terlihat pula Kompany sempat meneteskan air mata saat berjalan mengelilingi Etihad stadium. Mungkin keputusan berpisah dengan City sudah diambil Kompany ketika itu dan Guardiola pun menyadarinya. Lalu, Pep mengambil momen untuk menghampiri Maguire dan membisikan sesuatu.

Apapun itu, yang jelas Maguire secara pribadi pernah mengungkapkan hasrat untuk mencicipi level selanjutnya. Ia sesungguhnya bahagia bersama “The Foxes”, namun demi menjadi pesepakbola level top dan ambisi meraih trofi prestisius, Maguire tak menutup kemungkinan pindah.

“Saya bermain di Piala Dunia dan mencapai babak semifinal. Tapi di antara para pemain utama (timnas Inggris) yang bertanding dalam laga tersebut (kontra Kroasia), saya salah satu yang bukan berasal dari The Big Six,” jelas Maguire.

Tapi lain dulu lain sekarang. Maguire bahkan tinggal memilih di antara dua klub raksasa Inggris yang sama-sama berasal dari Manchester. Selain City, ada pula Manchester United yang tertarik mendapatkan jasa Maguire. Tapi rasanya peluang City lebih difavoritkan, mengingat keseriusan besar yang mereka perlihatkan kepada Maguire.

Dan juga, karena City merupakan sang juara bertahan Liga Primer (back to back). Grafik pencapaian juara klub milik Sheikh Mansour ini pun lebih bagus ketimbang MU dalam lima tahun terakhir. Jangan lupa, City memiliki dua sosok yang bisa menentukan dalam keputusan akhir Maguire: Guardiola – John Stones.

Nama pertama bagaikan “medan magnet”, yang membuat banyak pesepakbola kepincut merasakan sentuhan ajaib si pelatih. Sedangkan Stones adalah kawan karib sekaligus pasangan Maguire di “The Three Lions“. Bersama City, Maguire juga rasanya tak perlu khawatir bakal menghadapi persaingan internal yang tak sehat.

Sebabnya, City sudah ditinggal Kompany dan santer kabar berhembus juga akan kehilangan Nicolas Otamendi. Itu artinya City berpotensi hanya punya dua orang stok bek tengah langganan starter, yakni Stones dan Aymeric Laporte. Jelas bukan komposisi ideal bagi “The Citizens“, yang berambisi melanjutkan dominansinya di ajang lokal dan mengejar trofi Liga Champions pertama.

Kedatangan Maguire akan sangat membantu City, bersama Stones dan Laporte bisa menjadi trio yang saling bergantian tampil. Dan tentu saja, memastikan pertahanan City tetap tangguh juga baik-baik saja walau ditinggal Kompany. Jika sudah saling membutuhkan seperti itu, mungkin pengumuman resmi kepindahan Maguire ke City tinggal menunggu hari.