David Silva

David Silva: “Ini Yang Terakhir”

Diposting pada
Musim 2019/20 akan menjadi musim ke-10 sekaligus musim terakhir bagi David Silva bermain untuk Manchester City.

JAKARTA – Satu per satu para penggawa senior yang tersisa di Manchester City memutuskan pergi. Selepas musim lalu berakhir, Vincent Kompany memilih pulang kampung ke Belgia (bergabung dengan RSC Anderlecht). Selanjutnya, giliran David Silva yang memastikan musim ini menjadi periode penutupan baginya berseragam “The Citizens“.

Musim 2019/20 merupakan musim ke-10 bagi Silva bermain di City dan menurut “El Mago” sekaranglah waktu yang tepat (berpisah). “Ini yang terakhir. 10 tahun sudah cukup untuk saya,” kata Silva. “Itu akan mengakhiri sebuah siklus, (10) angka yang bulat dan bagus. Saya tidak akan pernah membayangkan diri saya bermain untuk tim lain melawan City.”

Secara pribadi, Silva mengaku bahagia atas perlakuan serta rasa hormat yang diterimanya dari publik Manchester. Gelandang serang asal Spanyol tersebut merasa segala kerja keras maupun pengorbanannya diakui. Dan karena hal itu pula, Silva puas terhadap pencapaian yang diraihnya bersama City.

Kalaupun ada pencapaian yang belum terwujud, Silva berharap menutup masa 10 tahun karier bersama City dengan memenangkan trofi Liga Champions. Cara tersebut dinilai sempurna oleh Silva untuk mengucapkan selamat tinggal kepada publik Etihad Stadium.

Lalu ketika ditanyai rencana berikutnya selepas pisah dari City, Silva mengaku belum tahu. Yang pasti, pesepakbola berusia 33 tahun ini tak tertarik mencicipi kompetisi sepak bola di China. Silva lebih mengharapkan menghabiskan masa akhir karier bersama Las Palmas (klub yang dekat dengan kampung halamannya).

“Saya memiliki keluarga dan mereka adalah prioritas saya. Saya belum tahu pasti, yang jelas saya ingin menghabiskan banyak waktu dengan keluarga. Mungkin, saya akan biaskan kekasih saya yang memutuskan,” kata Silva.

Dengan keputusan Silva untuk menjalani musim terakhir bersama City, berarti penggawa senior yang tersisa nanti hanyalah Sergio Aguero. Hal itu pun belum dapat dipastikan sepenuhnya. Bisa saja Aguero mengikuti jejak Silva, mengingat dirinya sejak lama berniat mudik ke Independiente (Argentina).

“Siapa yang tahu? Sepak bola berubah, semua tergantung tim dan pemain-pemain yang bersangkutan,” kata Silva. Yang jelas, Silva yakin bahwasanya City sudah siap ditinggalkan para penggawa senior mereka. Sebab, manajemen telah mempersiapkan para pesepakbola generasi baru untuk “The Citizens“.

Para pemain yang bisa menggantikan kepergian dirinya, Kompany atau Aguero sekalipun. “Dengan generasi ini, akan muncul Kompany-Kompany baru lainnya,” kata Silva. “Tahun demi tahun, kami membeli sejumlah pemain (berkualitas) di posisi berbeda. Dan hal ini membuat City menjadi klub yang tiada duanya.”

Silva sendiri menyebutkan bahwa sosok penerusnya di City juga sudah ada. Seorang talenta lokal berusia muda (19 tahun), penuh potensi, teruji, selalu kompetitif, berkepribadian tenang serta benci kekalahan. Orang itu adalah Phil Foden, yang secara langsung mengingatkan Silva terhadap dirinya saat belia dulu. Kalau sudah mantap dan terencana seperti itu, baik Silva dan City rasanya akan berpisah dengan saling merelakan.